“Kenapa Kamu Berani Hentikan Mobil Saya?” Jawaban Bintara Ini Bikin Kapolda NTB Merinding...

Beberapa waktu yang lalu, dua polisi berpangkat Brigadir lakukan langkah berani. Mereka hentikan mobil Kapolda Nusa Tenggara Barat (NTB) saat ada seseorang nenek yang bakal menyeberang.

Tindakan Brigadir Ketut Surya Ningrat serta Brigadir Indra Jaya Kusuma itu nyatanya dikerjakan dengan cara sadar walau yang mereka hentikan yaitu Kapolda. Mereka tak takut dipecat atau memperoleh kemungkinan yang lain dalam soal karier.

Atas tindakan nekat itu, keduanya di panggil Kapolda NTB untuk berdiri di belakangnya waktu apel pagi, Senin (27/6/2016). Dihadapan semua deretan petinggi serta prajurit Polda, keduanya di tanya.

“Coba terangkan saat ini, mengapa anda berani hentikan mobil saya. Walau sebenarnya saya gunakan mobil dinas, baju dinas, ” bertanya NTB Brigjen Pol. Drs. Umar Septono sambil menyerahkan microphone pada Ketut.

“Karena saya bekerja untuk orang-orang. Saya diberikan pekerjaan membuat perlindungan serta mengayomi orang-orang, bukanlah melayani pimpinan, ” jawab Ketut dengan tenang, disambut tepuk tangan peserta apel.

“Saya juga merinding ini. Seseorang Bintara berani menjawab di depan Jenderal. Mengapa dia tidak takut? Lantaran dia mengharapkan ridho Tuhan yang Maha Kuasa. Nasib dia Tuhan yang ngatur, bukanlah Kapolda. Serta dia tak takut itu, dengan kewenangan arogansi Kapolda-nya, ” kata Umar memberikan pujian pada jawaban itu.

“Ini tolong diimplementasikan ke semua lapis service! Yang reserse, yang apakah itu, bila melayani rakyat, rakyat kecil, Anda mesti lebih takut dari pada Anda lihat yang gunakan dasi. Bila yang memakai dasi Anda telah siap-siap, takut kelak dilaporkan Kapolda servicenya tidak bener. Bila rakyat kecil, salah, salah saja, tidak bakalan berani lapor ke mana-mana. Yang mulutnya dia tidak tahu melapor.. namun hatinya dengan Tuhan komunikasi. Serta Anda mesti terbayang, setiap saat Anda bakal mengecek, ini Tuhan ada disini saudara-saudara sekalian. Semuanya. Yang Shabara, Patroli, Tuhan disini. Bila juga puasa, kerjakan dengan semangat. Bila telah meyakini dahulu, Tuhan di depan saya, ini saksikan saya ini, semua pekerjaan usai seperti itu, ” lanjut Umar.