Denny Siregar : “Sekarang Saatnya Jokowi Melangkah”

Boleh saya katakan, beberapa cara cerdas dikerjakan pemerintah dalam hadapi perang propaganda ini..

Pada dasarnya, sesungguhnya Jokowi tengah terserang dari 2 segi. Saat pada akhirnya Ahok dinyatakan tak bersalah, ia bakal terserang lakukan intervensi hukum.
kapolri-gelar-kasus-ahok-terbuka

Demikian halnya saat pada akhirnya ia memohon Ahok mundur untuk penuhi tuntutan orang-orang, lebih kronis lagi kondisinya. Jokowi kembali terserang kalau ia lakukan intervensi hukum serta kesempatan ini Jokowi mesti bertemu tidak cuma dengan mereka yang mengklaim dianya muslim, namun juga umat lain yang terasa kalau ada “cacat” dalam demokrasi.

Senjata serupa buah simalakama ini yaitu jebakan-jebakan yang disediakan, lantaran tujuan sesungguhnya bukanlah Ahok. Ahok cuma pintu gerbang untuk menyerang kredibilitas Jokowi.

Menariknya, Jokowi tak terjerat pada permainan mereka. Sidang terbuka yaitu langkah cerdas untuk melawan propaganda yang kembali bakal disulut untuk meluncurkan tindakan demo yang ke-2.

Dengan sidang terbuka, orang-orang bakal dapat menilainya sendiri kalau sistem hukum telah digerakkan, hingga tak ada lagi lontaran gosip kalau ada “intervensi”. Ini evaluasi politik yang bagus buat orang-orang Indonesia, hingga kita dapat memisah mana yang benar serta mana yang salah.

Berikut perwujudan revolusi mental yang ciamik soro. Buka semuanya dengan cara jelas benderang agar tak ada beberapa gosip yang keluar dari lorong-lorong gelap.

Analisis saya, Ahok bakal full ada dalam sidang ini. Ahok bakal memakai sidang ini sebagai panggung serta sisi dari smart campaign-nya. Serta -seperti perihal masalah RS Sumber Waras- sidang bakal menunjukkan kalau Ahok tak bersalah.

Apakah mereka yang memaksa Ahok mundur bakal terima hasil sidang? Tak juga, lantaran untuk mereka ini bukanlah permasalahan Ahok salah atau tak, namun Ahok mesti mundur dari Pilgub.

Namun sekurang-kurangnya, beberapa ribu dari mereka yang tempo hari turut demo lantaran terprovokasi, mulai melek serta memakai akal sehat mereka. “Orang tidak salah kok dipaksa-paksakan mesti salah? ”. Barisan mereka juga mulai terpecah.

Jokowi pada akhirnya penuhi tuntutan SBY kalau hukum mesti ditegakkan dengan benar. Serta -demi penuhi tuntutan SBY- Jokowi pada akhirnya kelak lakukan hal yang sama, pada Ibas.

Ini kiat catur yang menarik, buka ruangan pertahanan untuk mengurung sang pangeran. Anas Urbaningrum, Angelina Sondakh serta Nazarudin tengah mempersiapkan secangkir kopi untuk menyongsong rekan lama mereka.
Mereka telah rindu, lama tidak bertemu..

sumber:http://www.posnesia.com/